Siapa yang tidak ingin mempunyai anak pemberani?! Saya pun juga masih berjuang mendorong anak-anak saya menjadi semakin berani. Berani di sini bukan berarti melawan orang tua ya. Konteks berani di sini adalah anak mampu menghadapi semua ketakutannya, mulai dari benda, hewan, tanaman, teman, orang dewasa yang tidak dikenal, dan sebagainya. Ada proses untuk membantu anak-anak kita menjadi lebih berani. Berikut ini adalah tip-tip untuk membantu orang tua mendorong anak mereka menjadi lebih berani. Bagaimana jika setelah melakukan cara-cara di bawah tetapi anak saya masih merasa takut? Tidak apa-apa, yakinkan diri kita bahwa segala sesuatu ada prosesnya, jangan menyerah menjadikan anak kita pemberani. Mari dukung anak kita menjadi anak yang pemberani ☺
Salam,
Sally Azaria
(True Parenting Team)
http://trueparenting.co.id/
1. Menjadi Contoh
Keberanian Anda akan menular pada anak Anda, demikian juga ketakutan Anda. Mengapa demikian? Karena Anda adalah orang yang terdekat dengan anak. Ingat, anak adalah imitator ulung. Mereka belajar bagaimana cara berperilaku dari orang yang terdekat. Jika mereka melihat Anda takut dengan hewan tertentu, maka jangan minta anak Anda berani dengan hewan yang Anda takuti tersebut ☺ Oleh karena itu, usahakan untuk menjadi contoh keberanian bagi anak Anda.
2. Menciptakan Kondisi Pendukung
Orang tua sebaiknya tidak mengembangkan kebiasaan yang tanpa Anda sadari membuat anak Anda ketakutan seperti menakut-nakuti supaya anak Anda menurut. Kadangkala untuk membuat anak menurut, secara tidak sadar kita membuat pernyataan yang menjadi bumerang. Misalnya, kalau tidak segera tidur nanti digigit tikus. Pernyataan seperti ini sangat tidak disarankan.
3. Berkomunikasi secara Terbuka
Apabila anak Anda terlanjur takut, sebagai orangtua Anda wajib mengembalikan keberaniannya dengan cara berkomunikasi secara terbuka dengan anak Anda untuk mencari tahu akar ketakutannya. Orang tua sebaiknya mengajak anak untuk bicara dari hati ke hati sehingga mereka bisa berbicara jujur kepada Anda sebagai orang tua. Respons Anda ketika mendengarkan ketakutan mereka pun harus bijak, sebaiknya tetap tenang, tidak meremehkan, dan tidak memarahi. Ingat tujuan kita adalah membantu mereka mengatasi ketakutannya.
4. Mengembangkan Berpikir Kritis
Langkah berikutnya setelah anak Anda berbicara dari hati ke hati adalah mengembangkan anak Anda untuk bisa berpikir kritis dan logis sehingga mampu menghadapi ketakutannya.
Ketahui style Anda & pasangan Anda sebagai orang tua. Temukan yang dapat kami lakukan untuk membantu Anda mengetahui kecenderungan masing-masing sehingga dapat menjadi orang tua yang lebih efektif. |