6 Cara Mengajar Anak Menepati Janji

6 Cara Mengajar Anak Menepati Janji

955
0
SHARE

Orang tua pasti akan senang ketika melihat anak mereka mau melakukan apa yang anak mereka ucapkan sendiri. Misalnya, ketika sang anak berjanji akan belajar pada sore hari karena pada siang hari ingin bermain bersama adik.  Dan ketika sore hari tiba, setelah mandi, sang anak langsung ambil buku dan duduk di meja belajar tanpa diingatkan oleh Ibu.

Menepati janji adalah salah satu perilaku positif yang dibutuhkan anak ketika mereka dewasa. Alangkah baiknya jika perilaku ini dibentuk sejak dini agar tumbuh kuat dalam diri anak. Tentunya, perilaku menepati janji ini bukan langsung ada tanpa pembelajaran. Anak membutuhkan orang tua untuk menguatkan perilaku menepati janji. Berikut ini adalah cara-cara sederhana yang bisa dilakukan orang tua untuk menguatkan perilaku menepati janji pada anak.

1. Keteladanan Orang Tua

Happy father and his sweet little daughter at beach

Anak melihat dari apa yang dilakukan orang tua. Ketika orang tua juga memegang apa mereka katakan terutama kepada sang anak, maka sebenarnya anak sudah melihat keteladanan. Hal ini membuat orang tua lebih mudah untuk mengajari anak. Misalnya, “Mama sudah menepati janji ajak Charis jalan ketika libur kemarin Sabtu, ayo Charis juga belajar menepati janji ke Mama ya, tadi janji untuk beresin mainan setelah bermain kan?”

2. Sabar

Ada kalanya anak akan melanggar janjinya. Sebagai orangtua, kita harus bersabar dan tidak mengedepankan emosi. Orang tua bisa memberikan kelonggaran sesekali, sambil diingatkan untuk berikutnya menepati janji. Akan tetapi, selalu memberi kelonggaran juga tidak baik. Hal ini akan membuat anak menggampangkan janji yang mereka buat. Oleh karena itu orang tua perlu menyikapi dengan bijak kondisi anak ketika tidak menepati janji.

3. Berbicara Baik-baik

Memarahi dan memukuli anak ketika mereka melanggar janji hanya akan mengajarkan anak untuk berbuat demikian, yaitu marah dan memukul. Orang tua sebaiknya berbicaralah baik-baik dan memberikan pemahaman mengapa anak perlu menepati janjinya.

4. Membuat Kesepakatan

Orangtua dapat membuat kesepakatan dengan anak sebagai janji. Bisa dari kedua belah pihak atau salah satu pihak untuk belajar menepati janji. Kesepakatan ini hendaknya disetujui oleh orang tua dan anak.

5. Menujukkan Konsekuensi

Orangtua hendaknya mengajarkan bahwa melanggar janji memiliki konsekuensi. Berikan sanksi yang tepat ketika anak melanggar janjinya. Sebaliknya, berikan apresiasi kepada anak ketika mereka menepati janjinya. Dengan demikian orang tua sedang menguatkan perilaku menepati janji.

6. Konsisten

Ingatkan anak ketika janjinya belum ditepati dan peganglah janji anak Anda. Jika Anda tidak konsisten membiasakan anak menepati janji, maka akan tertanam dalam pikiran anak Anda bahwa melanggar janji itu diperbolehkan. Konsisten juga bicara tentang janji orang tua kepada anaknya. Orang tua juga harus bisa menunjukkan konsisten dalam menepati janjinya 🙂

Sally Azaria

Ketahui style Anda & pasangan Anda sebagai orang tua. Temukan yang dapat kami lakukan untuk membantu Anda mengetahui kecenderungan masing-masing sehingga dapat menjadi orang tua yang lebih efektif.

LEAVE A REPLY